ZonaBebaZ
ZonaBebaZ

Senin, 08 September 2014

Di Atas Danau Ini, UFO Sering Menampakkan Diri

Benda terbang yang tak dikenal (UFO) selalu menampakkan diri di tempat yang tak pernah diperkirakan. Seperti halnya, seorang penduduk yang mengklaim telah melihat UFO di Danau Ontario, Kanada.

Danau Ontario, Kanada
Danau Ontario, Kanada
Seperti diberikan International Business Times, Senin 8 September 2014, seorang penduduk di sekitar Danau Ontario, bernama Gordon, mengaku melihat objek aneh di langit pada 25 Agustus kemarin.

Awalnya, Gordon melihatnya tak sengaja, karena ia sedang bermain dengan hewan peliharaannya. Ia sedang membiarkan anjingnya keluar berlari-lari di halaman belakang rumah. Gordon lalu terkejut, dengan apa yang dilihatnya. Sebuah benda terang berbentuk segitiga, terbang di langit barat di atas Danau Ontario.


Gordon lalu ingin membuktikannnya lebih jauh lagi dengan menggunakan teropong, agar bisa melihat lebih dekat.

"Setelah mengamati beberapa saat, saya melihat benda berbentuk segitiga itu berputar, lalu lampunya berkedip. Lampu itu berwarna merah, putih, biru, dan hijau," jelasnya.

Rasa penasaran yang menggebu dalam diri Gordon membuat dia beranjak dari rumahnya untuk menyusuri jalan menuju pemandangan yang lebih jelas lagi.

Ternyata, bukan hanya satu, Gordon menemukan dua benda aneh lainnya lagi saat di pantai. "Ada satu lagi, rendah di barat laut, sepertinya menuju arah Toronto," kata dia.

Dari penampakan tiga benda yang diduga UFO itu, Gordon mengatakan setidaknya mereka muncul lebih dari satu jam, mulai pukul 11.15 waktu setempat.

"Ketiganya tiba-tiba hilang lalu muncul kembali, lalu menghilang, dan tak kembali," ucap Gordon.

Ternyata, ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, tepatnya awal tahun, warga Kanada bernama Hamilton melaporkan UFO muncul di atas Danau Ontario juga.

"Saat pulang dari tempat kerja, ada perasaan aneh. Aku mendongak dan melihat banyak bola lampu di langit. Kemudian, saya merasakan sakit dan lemah tapi terus fokus pada mereka. Saya mencoba untuk bergerak tapi tak bisa," klaim Hamilton.

Hamilton menambahkan, setidak ada sekitar 10 bola melayang di atas langit selama 11 menit pada saat itu.

"Ini adalah nyata dan saya pikir itu alien yang berusaha untuk berkomunikasi dengan saya, karena saya tampaknya kehilangan kesadaran sekitar 11 menit," ungkapnya. (VivaNews)

Makam Siti Hawa, Perempuan Pertama di Bumi

Kota tua Balad di Jeddah, Arab Saudi, menyimpan sejarah peradaban manusia di bumi. Di wilayah ini, tepatnya Distrik 1 Al-Ammereyah, dimakamkan wanita pertama di muka bumi, Siti Hawa.

Makam Siti Hawa, Perempuan Pertama di Bumi
 
Jangan membayangkan kompleks pemakaman megah. Karena memang tidak ada yang terlihat istimewa di pemakaman tua yang berlokasi di Jalan Mawkib Al Iman itu. Tanpa pemandu, niscaya kompleks makam ini akan terlewati karena jalan yang ramai dan tidak adanya petunjuk arah untuk memudahkan orang-orang yang ingin berziarah ke sini.

Kompleks pemakaman ini hanya ditandai tembok marmer setinggi tiga meter yang mengelilingi area seluas kurang lebih 400 meter persegi. Tembok ini mengelilingi tiga sisi makam. Sementara di sisi Jalan Mawkib Al Iman yang sebagian tertutup tembok pagar, terdapat pintu gerbang yang ditunggui dua penjaga.


Satu-satunya yang menandai Siti Hawa dimakamkan di sini hanya papan di depan pintu masuk yang bertuliskan huruf Arab "Maqbarah Hawwa". Artinya, makam Siti Hawa.

Saat berkunjung ke pemakaman ini, Minggu siang 7 September 2014, di bawah papan tersebut teronggok sebuah peti mati yang terbuat dari kayu berwarna coklat tua. Peti mati itu digeletakkan begitu saja, dengan bagian penutup yang sedikit terbuka, berjejer dengan bak sampah berwarna biru yang berada persis di sisi kanan gerbang masuk makam.

Dua penjaga terlihat santai. Karena tidak banyak pengunjung makam yang hendak berziarah hari itu. Namun sebelum masuk ke kompleks makam, keduanya tidak mengizinkan pengunjung membawa kamera DSLR. Larangan juga berlaku untuk pengunjung perempuan memasuki kompleks makam dengan alasan bid'ah, sesuatu yang tidak pernah dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW.

Melewati pintu gerbang, di sisi kiri sebelum memasuki areal makam, terpasang beberapa kaligrafi yang berisi doa-doa adab masuk ke makam. Sementara di sebelah kanan terdapat ruang pemandian mayat, kamar kecil dan musala.

Di areal makam, sejauh mata memandang tidak terlihat gundukan tanah merah atau rumput hijau yang dihiasi batu nisan, seperti pemakaman-pemakaman di Indoensia. Seperti umumnya pemakaman di Arab Saudi, makam-makam ini hanya berupa lajur-lajur panjang yang kemudian dibagi dalam blok-blok yang panjangnya sekitar 1 meter.

Tidak ada tanaman atau pohon-pohon yang menghiasi makam. Makam terlihat berpasir, panas dan kering kerontang. Satu-satunya yang menghiasi makam adalah ratusan merpati hitam dan abu-abu jinak yang bertengger di sepanjang lajur makam. Sesekali burung-burung ini mengepakkan sayapnya, namun kembali lagi bertengger di makam.

Dari deretan makam-makam tersebut, tidak ada yang tahu persis di mana Siti Hawa dimakamkan, termasuk para penjaga. Benar-benar tanpa petunjuk. Namun diyakini istri Nabi Adam AS itu dimakamkan di kota yang menjadi pintu gerbang menuju kota suci Makkah itu.

Bahkan kota Jeddah konon berasal dari kata Jaddah atau Juddah yang dalam bahasa Arab berarti nenek, yang merujuk pada Siti Hawa yang diturunkan dan dimakamkan di kota ini.

Namun beberapa literatur menuliskan bahwa Jeddah berasal dari kata Jiddah yang artinya, lepas pantai. Kota ini secara geografis memang berada di sebelah pantai timur Laut Merah, persisnya 309 garis Bujur Timur dan antara 21-289 garis Lintang Utara, atau kurang lebih 75 km dari Kota Suci Makkah. (VivaNews)





Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap

Identitas pelaku pembunuhan berantai yang paling ditakuti di Inggris, Jack the Ripper, akhirnya terkuak. Dari hasil tes DNA, ilmuwan menemukan bahwa Jack the Ripper bernama asli Aaron Kosminski, seorang imigran Polandia yang merupakan salah satu pasien rumah sakit jiwa.

Aaron Kosminski diyakini sebagai Jack the Ripper

Penyelidikan ini dimulai saat pengusaha Russel Edwards membeli selendang di badan lelang khusus barang-barang langka. Belakangan syal itu diketahui milik salah satu korban Jack, Catherine Eddowes. Menurut catatan polisi, pembunuhan Eddowes terjadi 126 tahun silam.

Mengetahui hal itu, Edwards lalu meminta bantuan dokter Jari Louhelainen untuk menyelidiki bekas darah yang terdapat pada syal itu. Menggunakan bantuan teknologi canggih, Louhelainen, yang merupakan ahli genetika terkenal di dunia, mengekstrak DNA Jack dan membandingkannya dengan DNA keturunan keluarga Eddowes.


"Untuk mengambil sampel DNA, saya menggunakan teknik ciptaan saya sendiri untuk menarik materi genetik asli dari syal. Lalu, saya menstabilkan dan mengurutkan DNA-nya. Ketepatan temuan ini mencapai 99,2 persen. Namun, dengan pengujian kedua, saya menemukan kecocokan hingga 100 persen," kata Louhelainen, seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu, 6 September 2014.

Aaron Kosminski merupakan satu dari tiga tersangka yang paling diduga kuat sebagai Jack the Ripper. Kepala Inspektur Donald Swanson telah mencatat nama Kosminski sejak awal penyelidikan. Dari hasil laporan, Kosminski diketahui menderita skizofrenia.

Saat Kosminski berhasil ditangkap, polisi tidak memiliki cukup bukti untuk menjebloskannya ke bui. Padahal keterangan dari saksi sudah sangat kuat. Meski tak dipenjara, Kosminski harus menginap di rumah sakit jiwa selama hidupnya. "Saya yakin Kosminski adalah orang yang kami cari," kata Edward.

Jack the Ripper melakukan pembunuhan di jalan-jalan kecil di Kota London sejak 1888. Kasus pembunuhan Jack The Ripper terus menjadi misteri dan tidak pernah terpecahkan sejak saat itu.

Jack the Ripper telah membunuh lebih dari 100 orang selama aksinya. Beberapa korbannya bahkan adalah orang-orang penting di Inggris, seperti cucu Ratu Victoria bernama Pangeran Albert Victor, pelukis Walter Sickert, dan mantan Perdana Menteri Libera William Gladstone. Temuan Louhelainen akan diterbitkan pekan ini dalam buku berjudul Naming Jack The Ripper. (Tempo)

Rabu, 27 Agustus 2014

Cahaya Misteri Terangi Laut Pasifik

Sebuah cahaya misteri tertangkap kamera awak pesawat yang sedang melintasi Samudera Pasifik. Cahaya itu berwarna merah oranye dan belum diketahui penyebabnya.

Cahaya Misteri Terangi Laut Pasifik

Cahaya merah itu terlihat berasal dari semenanjung Kamchatka di Rusia dan ditemukan oleh pilot JPC van Heijst dan co-pilotnya.

Kala itu, pesawat yang mereka bawa, Boeing 747-8 sedang melintas di atas semenanjung itu dalam perjalanan dari Hong Kong menuju Anchorage, Alaska. Cahaya itu datang setelah sebuah kilat menyambar lurus ke arah laut.


"Beberapa malam lalu, saat sedang melintasi laut Pasifik, di suatu wilayah di Rusia selatan, semenanjung Kamchatka, saya mengalami hal paling aneh dalam karir terbang saya," kata van Heijst seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 27 Agustus 2014.

Menurut dia, dalam radar pesawatnya tidak ada tanda-tanda petir yang menyambar. Hal ini membuat ia semakin bingung karena dipastikan cahaya kilat yang menyambar itu tidak datang dari badai cuaca.

"Semakin dekat jaraknya, cahaya yang berpancar semakin jelas terlihat. Bayangkan, sebuah cahaya berwarna oranye terlihat di balik awan, di mana seharusnya tidak ada apapun selain air di sana," ujarnya.

Van Heijst memberikan kesimpulannya sendiri. Menurut dia, cahaya yang terpancar dari dalam Laut Pasifik itu kemungkinan adalah lahar yang berasal dari gunung api di dalam laut. Lahar itu bisa jadi telah keluar sekitar 30 menit sebelum mereka terbang tepat di atasnya.

Kesimpulan ini didapat karena sebelumnya mereka mendengar pemberitahuan dari radio bahwa telah terjadi gempa bumi di beberapa wilayah, termasuk Islandia, Chile dan San Fransisco.

Mereka sempat tidak nyaman dengan temuan ini. Pasalnya, tidak ada orang lain yang mampu membuktikan temuannya selain dia dan co-pilot di sebelahnya.

"Kami melaporkan pemandangan yang kami dapat ini ke Air Traffic Control. Kami juga meminta investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini, apa itu dan bagaimana itu bisa terjadi. Jika memang karena gempa bumi, dan sebuah dataran baru telah terbentuk akibat erupsi itu, setidaknya dataran itu bisa dinamai sesuai dengan nama saya. Itu bisa jadi sangat keren," kata van Heijst. (VivaNews)

Selasa, 26 Agustus 2014

Hang Tuah, Sea and Coast Guard Malaka Abad ke-15

Sejarah mencatat, Indonesia memiliki banyak pahlawan maritim. Sebut saja salah satunya Hang Tuah, seorang pahlawan dan tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka. Ia seorang pelaut berpangkat Laksamana dan petarung hebat di laut maupun di daratan.


Beberapa sumber melansir penggambaran Hang Tuah dari beberapa versi. Ada yang menyebutkan bahwa dahulunya ia adalah seorang nelayan miskin. Hang Tuah hidup pada abad ke-15. Menurut sebuah sumber, ia lahir di Kampung Sungai Duyong, Malaka, sekira tahun 1444.

Pada masa mudanya, Hang Tuah beserta empat teman seperjuangannya, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok bandit dan dua orang yang berjaya menghancurkan desa. Bendahara—ketika itu sederajat dengan Perdana Menteri dalam sistem pemerintahan sekarang—dari Melaka mengetahui kehebatan itu dan memanggil mereka untuk berkerja di istana.


Seperti yang dikatakan seorang Tokoh Masyarakat dari kepulauan Natuna, Rodhial Huda, “Banyak orang mengira bahwa Hang Tuah adalah seorang bajak laut di Perairan malaka, padahal dia adalah sebagai sea and coast guard saat ini.”

Menurut Rodhial, perdagangan VOC dahulu selalu menggunakan jalur perdagangan Selat Malaka. Ketika itu, banyak terjadi pembajakan dan Hang Tuah mampu memberikan pengamanan pelayaran. Penjajah kemudian menghasut, dengan menyebut Hang Tuah sebagai bajak laut. Stigma itu pun melekat pada kelompok Hang Tuah. 



Sumber : http://jurnalmaritim.com/2014/8/1953/hang-tuah-sea-and-coast-guard-malaka-abad-ke-15
 
// EMOTICON KOMENTAR // ENDING EMOTICON KOMENTAR