Mantan Presiden RI BJ Habibie "menantang" mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan industri pertanian atau agroindustri melalui teknologi.
"Selama ini, kita mengekspor kakao, maka ke depan kita harus mengekspor cokelat," katanya saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-52 ITS di Grha ITS Surabaya, Sabtu.
Oleh karena itu, katanya, mahasiswa ITS harus mampu mengembangkan nilai tambah dari sumber daya alam yang ada melalui teknologi.
"Cucu-cucuku (mahasiswa ITS) harus lebih baik dari eyang (BJ Habibie), sebab UKM itu unggul dalam menyerap tenaga kerja hingga 99,46 persen, sedangkan industri unggul dalam pendapatan hingga 44,9 persen," katanya.
Penggagas pesawat terbang CN-235 itu mengharapkan mahasiswa ITS mampu merebut "wahana jam kerja" dengan mengembangkan teknologi industri untuk bidang pertanian agar penyerapan tenaga kerja dan pendapatan yang tinggi sama-sama diraih.
"Cucu-cucuku bisa seperti eyang, bahkan bisa lebih baik dari eyang. Yang penting, cucu-cucuku harus konsisten dan cinta kepada apa yang di dekatnya, baik cinta keluarga, bangsa, negara, maupun pekerjaan," katanya.
Dalam kesempatan itu, mantan Menristek itu menceritakan prestasi yang diraihnya, termasuk penghargaan 50 tahun organisasi penerbangan sipil internasional, ICAO (International Civil Aviation Organization).
"Kita adalah keturunan para pejuang bangsa. Yang namanya pejuang itu tidak akan berhenti hingga sukses dan dia berbuat tanpa memikirkan akan apa yang didapat. Kota ini merupakan kota pejuang yang hanya mengenal pilihan, merdeka atau mati," katanya.
Oleh karena itu, BJ Habibie berharap ITS menjadi pusat keunggulan yang mampu mengembangkan pertanian, kemaritiman, kehutanan, perikanan, dan sebagainya dengan sentuhan teknologi.
"Kita sudah pernah membuat CN-235 dan N-250 di bidang dirgantara, lalu di bidang maritim Caraka Jaya I, II, dan III. Kita juga mampu membuat kapal ikan Mina Jaya, kapal barang dan kontainer Palwobuono, dan kapal layar kontainer Maruto Jaya. Artinya, kita memiliki kemampuan," katanya.
Masalahnya, kemampuan yang ada harus dikembangkan dalam skema "wahana jam kerja" untuk mengembangkan sumber daya alam lebih maksimal lagi. "Jangan lagi mengekspor kakao atau bahan mentah saja," katanya.
Penghargaan
Dalam kesempatan itu, BJ Habibie menerima penghargaan "Sepuluh November" yang merupakan penghargaan tertinggi di ITS yang diserahkan langsung Rektor ITS Tri Yogi Yuwono.
"Penghargaan 'Sepuluh November' itu kami serahkan kepada siapa saja yang memiliki kontribusi yang luar biasa untuk kemajuan bangsa dan negara kita. Pak Habibie merupakan tokoh yang pertama menerima penghargaan itu," kata Tri Yogi Yuwono.
Menanggapi penghargaan itu, BJ Habibie menilai penghargaan itu merupakan penghormatan untuk dirinya.
"Yang penting adalah 'jiwa' dari penghargaan itu yakni kita semua adalah keturunan pejuang yang harus memberikan apa yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," katanya.
Sumber : ANtara
Minggu, 11 November 2012
Habibie "tantang" mahasiswa ITS
Related Posts:
Logitech Luncurkan “Mouse” Bertema Budaya IndonesiaBertepatan dengan momen-momen kebangsaan Republik Indonesia yakni Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI 17 Agustus, Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober dan … Read More
Dimetil Eter Siap Gantikan ElpijiKajian menyimpulkan, dimetil eter atau DME siap sebagai sumber energi terbarukan dan layak menggantikan elpiji. Kini sedang disiapkan standar proses, … Read More
Kisah Kehidupan Para Astronot di Luar AngkasaBerawal dari peluncuran satelit sebesar bola basket pada 4 Oktober 1957, Sputnik 1, Uni Soviet memulai apa yang disebut sebagai "Space Age" yang mengu… Read More
Foxconn Gunakan 10.000 Robot Untuk Berkerja DipabriknyaSebanyak 10.000 robot dikabarkan telah tiba di sebuah pabrik Foxconn di China. Dengan adanya puluhan ribu robot ini Foxconn akan memiliki pekerja dari… Read More
Hacker Indonesia Akhirnya Putuskan "Jihad" Bantu Palestina Daripada menyerang situs Israel dengan membabi buta, sejumlah hacker di Indonesia mengaku lebih memilih untuk 'berjihad' di Palestina. Jihad di s… Read More
0 komentar:
Posting Komentar