ZonaBebaZ
ZonaBebaZ

Rabu, 09 September 2015

Indonesia Menjadi Tuan Rumah MotoGP 2017, Mengapa Tidak?

Photo: http://msports.net

 Angin segar berembus ketika Indonesia mulai dibicarakan untuk menjadi kandidat tuan rumah perhelatan ajang balap motor paling bergengsi dunia motorGP 2017. Rencana ini tersirat dari hasil pertemuan CEO Doma SL organiser penyelenggara MotorGP dengan Menteri Pariwisata Indonesia.
Kalau kita tengok ke belakang sedikit, cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu arena balap sekaligus tuan rumah ajang balap adu cepat baik motor maupun mobil sudah dirintis sejak lama. Tanda-tanda yang paling nyata ketika Tommy Soeharto yang menggeluti hal ini mulai merealisasikannya dengan dibangunnya sirkuit Sentul sebagai cikal bakal perwujudan cita-cita ini. Sayangnya tampaknya cita-cita besar itu sampai sekarang masih belum terwujud.
Keberhasilan Singapura sebagai tuan rumah ajang balap F1 malam hari dan juga Malaysia dengan sirkuit Sepang nya memang telah membuahkan hasil. Bagaimana kedua negara ini disamping menjadi perhatian dunia juga berhasil mendatangkan pendapatan yang sangat besar.
Ditinjau dari segi manfaat ekonomi Menteri Pariwisata memperkirakan jika Indonesia berhasil menjadi tuan rumah MotorGP, diperkirakan akan medatangkan penghasilan kotor sebesar US$91,73 juta atau setara dengan Rp. 1,4 trilyun.
Jadi tidaknya Indonesia menjadi tuan rumah MotorGP 2017 sangat ditentukan oleh berbagai hal yang sampai saat ini masih belum dapat dipenuhi semuanya. Salah satu yang paling krusial adalah kondisi dan fasilitas sirkuit yang akan digunakan. Satu-satunya Sirkuit yang memungkinkan untuk direnovasi dan disulap menjadi sirkut yang memenuhi persyaratan ajang MotorGP 2017 adalah sirkuit Sentul.
Melakukan renovasi sirkuit Sentul memang lebih masuk akal jika dibandingkan dengan membangun sirkuit baru. Hal-hal yang perlu segera disulap untuk menjadikan sirkuit Sentul sebagai ajang balap Motor GP adalah trek yang harus memiliki tantangan belokan dan lurus dengan tantangan yang khas. Banyak kalangan yang mengangap bahwa trek Sentul kurang tantangannya karena terlalu banyak trek lurusnya. Jadi mau tidak mau trek sirkut Sentul harus didesign ulang, sehingga memiliki keunikandan tingkat kesulitasn trek yang berbeda dengan sirkuit yang ada di dunia saat ini.
Tidak hanya trek, kualitas trek dan fasilitas pendukung harus pula dibenahi. Bukan rahasia lagi, jika MotorGP bukan hanya sekedar balap motor, namun memerlukan fasilitas peralatan canggih dan sistem komputerisasi yang memadai. Kesemua renovasi ini harus memenuhi standard kualitas dan keamanan internasional. Demikian juga persiapan masif pengangkutan segala peralatan dan kru dari dan ke Indonesia yang cukup masif dan memerlukan waktu yang cepat.


Ilustrasi : http://sentulinternationalcircuit.com

Sirkuit Sentul saat ini masih belum mencapai standar internasional untuk menggelar MotorGP. Photo: http://www.bintang.com
Sirkuit Sentul merupakan satu-satunya kandidat utama mengingat pengalaman sirkuit ini yang pernah menjadi ajang balap internasional. Sirkuit ini pernah menyenggarakan kejuaran balap motor internasional pada tahun 1996 dan 1997. Di sirkuit ini pembalap ternama seperti Mike Doohan, Tadayuki Okada, Valentino Rossi dan Max Biaggi pernah berlaga di berbagai kelas. Tidak hanya itu saja Sirkuit Sentul pernah juga menjadi tuan rumah ajang balap mobil A1 GP beberapa tahun lalu.
Namun tampaknya tidak berlanjutnya sirkuit Sentul menjadi tuan rumah ajang balap motor dan mobil internasional salah satunya disebabkan oleh kualitas sirkuit ini yang belum memenuhi persyaratan internasional sehingga banyak mengundang keluhan para pembalap ketika menjajal sirkuit ini.
Hal lain yang sangat krusial yang menentukan apakah Indonesia akan lolos menjadi tuan rumah adalah masalah keamanan dan sikap serta prilaku penonton. Ketertiban penonton menikmati suguhan ajang balap motor internasional ini merupakan keharusan dan tidak dapat ditawar. Sirkuit Sentul harus pula memberikan kenyamanan bagi penonton termasuk di dalamnya tempat menonton, tempat parkir, dan fasilitas pendukung lainnya yang memanjakan penonton.

Marc Marquez ketika mengunjungi sirkut sentul, gadis cantik siap memayungi pembalap jika motorGP dilaksanakan di Sentul. Photo: photo.liputan6.com
Ajang balap MotorGP adalah ajang balap Internsional, sehingga dapat diperkirakan akan banyak penggila dan penggemar motor dari seluruh dunia akan datang ke Indonesia jika hal ini terlaksana. Fasilitas penginapan bertaraf internasional di sekitar wilayah ini masih belum memadai. Oleh sebab itu, fasilitas penginapan baik di Bogor maupun di Jakarta harus juga dipersiapkan.
Hal lain yang penting juga diperhatikan kepadatan arus lintas bolak balik dari Jakarta ke Sentul dan dari Bogor ke Sentul selama perhelatan ini berlangsung. Saat ini saja kepadatan tersebut sudah sangat terasa, jadi dapat dibayangkan jika ajang bergengsi ini berhasil direalisasikan di Sentul maka perlu upaya yang keras agar semuanya ini dapat berjalan dengan lancar.
Jika pembicaraan ini mencapai kesepakan, maka bukanlah sesuatu yang mustahil jika Indonesia akan menjadi tuan rumah MotorGP 2017 dengan kontrak sampai dengan tahun 2021. Ajang balap bergengsi ini bukan hanya sekedar ajang balap saja, namun akan mempertaruhkan reputasi Indonesia di mata Internasional. Jika Indonesia berhasil menyenggarakannya dengan baik dan memuaskan pastilah akan mengharumkan nama Indonesia.
Go… go…go…. Indonesia…..


sumber : kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
// EMOTICON KOMENTAR // ENDING EMOTICON KOMENTAR