Entah karena terlalu cepat dewasa atau karena pergaulan, kini mulai sering dijumpai remaja wanita yang mengalami pubertas dini. Kondisi ini membuat mereka berisiko mengalami komplikasi kesehatan. Sebuah penelitian menemukan penyebabnya karena kekurangan vitamin D.
Pubertas biasanya dimulai antara usia 10 - 14 tahun untuk anak perempuan, dan antara umur 12 - 16 tahun untuk anak laki-laki. Namun, pubertas dikatakan terlalu cepat jika perkembangan seksual dimulai sebelum usia 8 tahun dan perubahan terjadi sebelum usia 9 tahun.
Penelitian terdahulu menemukan bahwa pubertas dini bisa berakibat negatif dan mempengaruhi perilaku sosial, perkembangan psikologis, serta dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan seumur hidup. Kali ini peneliti membandingkan kadar vitamin antara anak perempuan yang normal dan mengalami pubertas dini.
Penelitian ini melibatkan 110 anak perempuan berusia 7 - 10 tahun. Para peneliti mengatakan sebanyak 75 anak perempuan menunjukkan pola perkembangan yang normal dan 35 anak perempuan diklasifikasikan mengalami pubertas yang terlalu cepat.
Para peneliti menemukan bahwa kelompok pubertas dini memiliki kemungkinan 2 kali lebih banyak kekurangan vitamin D ketimbang anak yang pubertas normal. Sebanyak 44 persen anak perempuan yang puber terlalu cepat mengalami kekurangan vitamin D parah dibandingkan dengan hanya 21 persen pada kelompok normal.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa vitamin D dapat menghambat gejala awal munculnya pubertas dan perkembangan pubertas yang terlalu cepat, setidaknya sebagian," kata peneliti, Min Sun Kim, MD, PhD, asisten profesor di Chonbuk University Medical School Nasional di Jeonju, Korea Selatan seperti dilansir Counsel and Heal, Selasa (18/6/2013).
Kecukupan vitamin D telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti kemampuan kognisi yang lebih baik, kekebalan dan kesehatan jantung. Sedangkan kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit seperti kanker, obesitas dan penyakit autoimun. (Detik)
0 komentar:
Posting Komentar